Member Macet
Kurang bijak rasanya jika ditemukan
jaringan seorang member suatu MLM mengalami kemacetan dan langsung
memojokan MLM yang bersangkutan. Atau sebaliknya keberhasilan member
karena sistem.
Banyak hal menyebabkan perkembangan
jaringan seorang member mengalami kemacetan, namun secara garis besar
ada dua kemungkinan sebagai penyebabnya :
1, sistem bisnis (marketing plan, bisnis plan) yang lebih banyak menguntungkan perusahaan dibanding untuk membernya.
2. memang kinerja member yang tidak sungguh-sungguh setelah bergabung dengan MLM yang bersangkutan.
1, sistem bisnis (marketing plan, bisnis plan) yang lebih banyak menguntungkan perusahaan dibanding untuk membernya.
2. memang kinerja member yang tidak sungguh-sungguh setelah bergabung dengan MLM yang bersangkutan.
Jika memang disebabkan sistem bisnis yang
digunakan oleh suatu MLM lebih banyak menguntungkan perusahaan, maka
keberhasilan seorang member dapat dikatakan sangat kecil. Akibatnya
ketidakberhasilan member dalam suatu MLM menjadi sangat banyak. Tidak
hanya sampai pada kemacetan jaringan yang terjadi tapi hingga member
mengalami kerugian alias tekor. Sehingga segigih apapun kinerja seorang
member sangat sukar untuk dikatakan ia akan berhasil. Itu semua biasanya
terkait dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk
perolehan bonus yang dijanjikan. Kata kuncinya adalah persyaratan.
Kebalikan dari kata kunci di atas adalah tanpa syarat.
Masih terbilang sangat sedikit suatu MLM yang perkembangan bisnisnya tanpa melakukan persyaratan apapun. MLM yang demikian tidak hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri (perusahaan), tetapi juga memikirkan kesejahteraan membersnya sebagai mitrakerja. Sehingga dibuatlah marketing plan (bisnis plan) yang bersifat kerjasama saling menguntungkan. Oleh karena itu jika terjadi kemacetan perkembangan jaringan bukan bersumber dari marketing plan MLM tersebut, tapi pada kinerja (aktifitas) member itu sendiri.
Masih terbilang sangat sedikit suatu MLM yang perkembangan bisnisnya tanpa melakukan persyaratan apapun. MLM yang demikian tidak hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri (perusahaan), tetapi juga memikirkan kesejahteraan membersnya sebagai mitrakerja. Sehingga dibuatlah marketing plan (bisnis plan) yang bersifat kerjasama saling menguntungkan. Oleh karena itu jika terjadi kemacetan perkembangan jaringan bukan bersumber dari marketing plan MLM tersebut, tapi pada kinerja (aktifitas) member itu sendiri.
Faktor penyebab kemacetan perkembangan jaringan “tanpa persyaratan” ini antara lain :
1. setelah bergabung nggak ngapa2in. Tidak melakukan prospek (menambah anggota baru), karena sudah merasa cukup dengan investasi yang ada (biasanya terkait dengan bonus).
2. upaya mencari member (anggota baru) belum berhasil.
3. ketersediaan investasi yang masih berbagi dengan keperluan lain.
4. kurang percaya diri; Masih ada keraguan terhadap ketahanan MLM tempat bergabung. Biasanya masih trauma di MLM sebelumnya.
5. diam. Tidak mau (malas, malu, gengsi) melakukan tukar-pendapat (sharing) dengan member di atasnya (upline/sponsor/Leader) atau sesama member.
1. setelah bergabung nggak ngapa2in. Tidak melakukan prospek (menambah anggota baru), karena sudah merasa cukup dengan investasi yang ada (biasanya terkait dengan bonus).
2. upaya mencari member (anggota baru) belum berhasil.
3. ketersediaan investasi yang masih berbagi dengan keperluan lain.
4. kurang percaya diri; Masih ada keraguan terhadap ketahanan MLM tempat bergabung. Biasanya masih trauma di MLM sebelumnya.
5. diam. Tidak mau (malas, malu, gengsi) melakukan tukar-pendapat (sharing) dengan member di atasnya (upline/sponsor/Leader) atau sesama member.
Tidak menutup mata bahwa ada beberapa
jaringan member MLM yang saya ikuti mengalami kemacetan. Macet bukan
berarti tekor alias rugi. Ini terjadi pada teman saya sendiri.
Setelah ditanya, ternyata memang yang bersangkutan “tidak jalan” alias tidak memprospek (menambah anggota baru berarti menambah omzet). Begitu bergabung iya sudah. Kalo dihitung dari sekarang (saat artikel ini dibuat) lebihkurang 3 tahun yang lalu dia telah bergabung.
Sekitar 2 minggu yang lewat saya menemukan lagi rekan member yang tidak jalan karena nggak ngapa2in. Lalu saya katakan “saya akan bantu tapi tolong saya diberi tahu upline/sponsor anda siapa, website & ID anda (termasuk password) dan lainnya”. Apa katanya “semua sudah lupa saking lamanya”.
Di lain tempat, saya juga mendapat informasi tentang beberapa member yang macet “akibat tidak mau jalan”. Nah kalau sudah begini dan jika harus ada yang dipojokan, apakah MLM tersebut atau teman-teman saya tersebut?. Anda (pembaca artikel ini) pasti dapat menjawab dengan bijak.
Setelah ditanya, ternyata memang yang bersangkutan “tidak jalan” alias tidak memprospek (menambah anggota baru berarti menambah omzet). Begitu bergabung iya sudah. Kalo dihitung dari sekarang (saat artikel ini dibuat) lebihkurang 3 tahun yang lalu dia telah bergabung.
Sekitar 2 minggu yang lewat saya menemukan lagi rekan member yang tidak jalan karena nggak ngapa2in. Lalu saya katakan “saya akan bantu tapi tolong saya diberi tahu upline/sponsor anda siapa, website & ID anda (termasuk password) dan lainnya”. Apa katanya “semua sudah lupa saking lamanya”.
Di lain tempat, saya juga mendapat informasi tentang beberapa member yang macet “akibat tidak mau jalan”. Nah kalau sudah begini dan jika harus ada yang dipojokan, apakah MLM tersebut atau teman-teman saya tersebut?. Anda (pembaca artikel ini) pasti dapat menjawab dengan bijak.
Jadi kemacetan perkembangan jaringan
seorang member MLM tidak bisa kita memvonis langsung karena sistem
(bisnis plan), tapi bisa juga diakibatkan oleh member itu sendiri.
Kegagalan seorang member pada suatu MLM
(mendekati 100%) dapat dipastikan akibat sistem. Sebaliknya sangatlah
sedikit member yang tak berhasil (gagal) karena ulah dirinya sendiri
(bukan sistem).